Kisah Bunga Emas
Bunga Emas |
Cerita rakyat Indonesia yang mengisahkan tentang kepintaran Dewi Sembadra adalah Bunga Emas yaitu kehebatan dia dalam mendidik putra-putranya. Kerajaan Ambaramadia, yaitu sebuah kerajaan di atas langit. Dewi Sembadra adalah salah satu dewa yang menghuni kerjaan tersebut
Dewi Sembadra, yang tidak hanya cantik tapi juga pandai mendidik ketiga putranya, yaitu: Sang Eka (Si Sulung), Sang Dwi (Si Kedua), dan Sang Tri (Si Bungsu). Di Kerajaan Ambaramadia atas langit, tempat tinggal para dewata, tersebutlah seorang dewi bernama Dewi Sembadra tinggal bersama anak-anaknya.
Saat itu, ketiga putranya telah tumbuh dewasa. Ia pun mengatakan keinginannya untuk mengirim merka semua ke bumi untuk mencari pengalaman hidup Karena itu, Dewi Sembadra ingin menjadikan mereka mandiri. Maka dari itulah yang akan menjadi bekal untuk hidup mereka di bumi.
Ketiga anaknya itu pun siap dengan perintah Ibundanya. Tetapi, mereka semua meminta diberi bekal unutk menjalni kehidupan di dunia.
Sang Eka meminta sebutir padi.
Sang Dwi meminta sapi.
Sang Tri meminta kekebalan dan kesaktian.
Dewi Sembadra turun dan mengatakan bahwa Sang Eka lulus ujian. Di Bumi, dengan sebutir padi Sang Eka mencoba menanamnya, dan dalam waktu singkat sebutir padi itu tumbuh dan berbulir banyak.
Lalu, Sang Dwi yang meminta sapi, mencoba menggembalakannya. dalam jangka waktu yang sangat singkat sapi-sapi itu menjadi sangat gemuk dan menghasilkan susu yang sangat banyak. Sang Dwi kemudian memerahnya dan meminumnya. Dewi Sembadra datang, dia mengatakan bahwa hal yang di lakukan itu menyalahi aturan. sang dwi sebisa mungkin tidak makan dari hasil sapi tersebut. Sang Dwi berjanji tidak akan mengulanginya lagi dia memohon untuk meneruskan pekerjaannya lagi dan dia pun meminta maaf.
Maka, ia pun pergi mencari getah pohon. Tapi, begitu ia mencoba mengambilnya, getah pohon mengenai matanya sehingga mata Sang Dwi menjadi buta. Sapi Sang Dwi pun kabur. Sang Dwi mencari sapinya. Di tengah usahanya mencari sapinya, Dewi Sembadra datang.
"Kamu sudah berusaha sebisamu, aku menghargainya. Karena itu, kembalilah ke Ambaramadia. Kamu lulus ujian."
Tinggal Sang Tri yang berada di Bumi. Dia tidak makan dan minum, karena merasa mempunyai kesaktian dan kekebalan. Makanya, ia melemah. Tiba-tiba Dewi Sembadra muncul di hadapannya dan memberitahu kalau ia tidak boleh melakukan hal seperti itu.
Dewi Sembadra kemudian menggantinya ujiannya. Ia memerintahkan Sang Tri untuk meminjam bunga emas dari Dewi Narawati di surga, karena akan ada Purnama Kapat. Dengan bunga emas di tangannya bertambahlah aura kecantikan Dewi sembadra
Saat berangkat Sang Tri tidak tahu jalan ke surga. Dia bertemu dengan sapi peliharaan Sang Dwidan bertanya.
"Kemanakah jalan menuju ke surga?"
"Makan kotoranku dan nanti kuberitahu kamu jalan menuju surga!"
Mau tak mau, Sang Tri memakan kotoran si sapi dan si sapi menunjukkan jalan ke surga. Setelah sampai di surga Sang Tri akhirnya berhasil mendapatkan bunga emas tersebut.
Sang Tri dihadang oleh Taksaka sekor naga, Ketika hendak memberikannya kepada Dewi Sembadra. Taksaka menyembur-nyemburkan api kepada Sang Tri, Dengan garangnya. Sang Tri berkonsentrasi penuh Demi menyelamatkan dirinya, Saat itulah Taksaka berhasil mencuri bunga emas.
Sang Tri yang emosi segera menyerbu sarang Taksaka. Dan tidak lama kemudian Sang Tri mendapatkan bunga emasnya dan dibawanya ke Dewi Sembadra. Betapa senang Dewi Sembadra ketika ia melihat putra bungsunya pulang membawa bunga emas yang dimaksud.
Post a Comment for "Kisah Bunga Emas"